Perumpamaan biji gandum merupakan perlambang diri Yesus sendiri. Dia memberikan diri-Nya sendiri sebagai korban penebusan dosa. Ia membiarkan diri-Nya wafat untuk bangkit kembali. Ia membiarkan tubuhnya yang wafat dibaringkan dalam kubur. Namun setelah itu Ia akan bangkit, dengan tubuh yang sama yang telah dimuliakan. Dengan kematian dan kebangkitan-Nya, Ia merangkul semua orang beriman yang bersatu dengan Dia. Gereja universal pun lahir.
Dan ternyata teladan hidupnya banyak diikuti oleh para pengikut-Nya. Ingatlah, setelah berkembangnya gereja perdana, berapa banyak yang rela mati demi namanya. Menumpahkan darahnya demi imannya. Menjadi Martir bagi Kristus. Namun kematian para martir yang rela berkorban tidak menghentikan perkembangan gereja. Darah para martir adalah benih yang semakin menyuburkan perkembangan gereja perdana. Hingga kini.
